TULISAN BERJALAN

Selamat Datang di Blog ini. Saran dan Kritik Anda Sangat Di Butuhkan . Terima Kasih Atas Kunjungan Anda

Kamis, 16 Desember 2010

Apa Itu Autis daN apA Penyebab Autisme ?




Jul 16, '07 9:47 PM
for everyone
Autisme : “Cacat pada perkembangan syaraf & psikis manusia, baik sejak janin dan seterusnya; yang menyebabkan kelemahan/perbedaan dalam berinteraksi sosial, kemampuan berkomunikasi, pola minat, dan tingkah laku”. Sebuah penyakit yang satu abad yang lalu hampir tidak terdengar sama sekali, kini sudah hampir menjadi sesuatu yang normal. Perkembangan autisme terutama makin melejit di beberapa dekade terakhir.
Autisme cukup luas dan mencakup cukup banyak hal. Ciri-ciri autisme ada banyak, dan kebanyakan penderita autisme hanya menderita sebagiannya saja.
Penderita autisme cukup banyak yang ternyata malah menjadi sukses dalam hidupnya. Penderita autis banyak yang menjadi pakar pada bidang sains, matematika, komputer, dan lain-lainnya.
Orang tua dapat sangat membantu mengarahkan anak autis untuk mengeksploitasi kelebihan-kelebihannya (seperti: kemampuan untuk fokus & konsentrasi yang luar biasa), dan melatih mereka untuk memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahannya.
Ketika sudah terlanjur, Autisme bisa sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi untuk disembuhkan. Jika kita mengetahui berbagai potensi penyebabnya, maka mudah-mudahan kita bisa mengatur agar anak kita terhindar dari itu semua. “Mencegah lebih baik daripada mengobati”, kata pepatah. Dan untuk kasus Autisme, dimana di Amerika saja perawatannya memakan biaya US$ 35 milyar per tahun, pepatah ini sangat telak mengenai sasaran.
Penyebab pasti autisme belum diketahui sampai saat ini. Kemungkinan besar, ada banyak penyebab autisme, bukan hanya satu.
Dahulu sempat diduga bahwa autisme disebabkan karena cacat genetik. Namun cacat genetika tidak mungkin terjadi dalam skala demikian besar dan dalam waktu demikian singkat. Karena itu kemudian para peneliti sepakat bahwa ada banyak kemungkinan penyebab autisme lainnya.
Berbagai hal yang dicurigai berpotensi untuk menyebabkan autisme :
  1. Vaksin yang mengandung Thimerosal : Thimerosal adalah zat pengawet yang digunakan di berbagai vaksin. Karena banyaknya kritikan, kini sudah banyak vaksin yang tidak lagi menggunakan Thimerosal di negara maju. Namun, entah bagaimana halnya di negara berkembang …
  2. Televisi : Semakin maju suatu negara, biasanya interaksi antara anak - orang tua semakin berkurang karena berbagai hal. Sebagai kompensasinya, seringkali TV digunakan sebagai penghibur anak. Ternyata ada kemungkinan bahwa TV bisa menjadi penyebab autisme pada anak, terutama yang menjadi jarang bersosialisasi karenanya. Dampak TV tidak dapat dipungkiri memang sangat dahsyat, tidak hanya kepada perorangan, namun bahkan kepada masyarakat dan/atau negara. Contoh paling nyata adalah kasus pada negara terpencil Bhutan - begitu mereka mengizinkan TV di negara mereka, jumlah dan jenis kejahatan meningkat dengan drastis.
    Bisa kita bayangkan sendiri apa dampaknya kepada anak-anak kita yang masih polos. Hiperaktif ? ADHD ? Autisme ? Sebuah penelitian akhirnya kini telah mengakui kemungkinan tersebut.

  3. Genetik : Ini adalah dugaan awal dari penyebab autisme; autisme telah lama diketahui bisa diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Namun tidak itu saja, juga ada kemungkinan variasi-variasi lainnya. Salah satu contohnya adalah bagaimana anak-anak yang lahir dari ayah yang berusia lanjut memiliki kans lebih besar untuk menderita autisme. (walaupun sang ayah normal / bukan autis)
  4. Makanan : Pada tahun 1970-an, Dr. Feingold dan kolega-koleganya menyaksikan peningkatan kasus ADHD dalam skala yang sangat besar. Sebagai seseorang yang pernah hidup di era 20 / 30-an, dia masih ingat bagaimana ADHD nyaris tidak ada sama sekali di zaman tersebut. Dr. Feingold kebetulan telah mulai mengobati beberapa kasus kelainan mental sejak tahun 1940 dengan memberlakukan diet khusus kepada pasiennya, dengan hasil yang jelas dan cenderung dalam waktu yang singkat.
    Terapi diet tersebut kemudian dikenal dengan nama The Feingold Program.
    Pada intinya, berbagai zat kimia yang ada di makanan modern (pengawet, pewarna, dll) dicurigai menjadi penyebab dari autisme pada beberapa kasus. Ketika zat-zat tersebut dihilangkan dari makanan para penderita autisme, banyak yang kemudian mengalami peningkatan situasi secara drastis.
    Dr. Feingold membayar penemuannya ini dengan cukup mahal. Sekitar tahun 1970-an, beliau dikhianati oleh The Nutrition Foundation, dimana Coca cola, Kraft foods, dll adalah anggotanya. Beliau tiba-tiba diasingkan oleh AMA, dan ditolak untuk menjadi pembicara dimana-mana.
    Syukurlah kemudian berbagai buku beliau bisa terbit, dan hari ini kita jadi bisa tahu berbagai temuan-temuannya seputar bahaya makanan modern.

  5. Radiasi pada janin bayi : Sebuah riset dalam skala besar di Swedia menunjukkan bahwa bayi yang terkena gelombang Ultrasonic berlebihan akan cenderung menjadi kidal.
    Dengan makin banyaknya radiasi di sekitar kita, ada kemungkinan radiasi juga berperan menyebabkan autisme. Tapi bagaimana menghindarinya, saya juga kurang tahu. Yang sudah jelas mudah untuk dihindari adalah USG - hindari jika tidak perlu.
  6. Folic Acid : Zat ini biasa diberikan kepada wanita hamil untuk mencegah cacat fisik pada janin. Dan hasilnya memang cukup nyata, tingkat cacat pada janin turun sampai sebesar 30%. Namun di lain pihak, tingkat autisme jadi meningkat. Pada saat ini penelitian masih terus berlanjut mengenai ini. Sementara ini, yang mungkin bisa dilakukan oleh para ibu hamil adalah tetap mengkonsumsi folic acid - namun tidak dalam dosis yang sangat besar (normalnya wanita hamil diberikan dosis folic acid 4x lipat dari dosis normal).
    Atau yang lebih baik - perbanyak makan buah-buahan yang kaya dengan folic acid, karena alam bisa mencegah tanpa menyebabkan efek samping :
    Nature is more precise; that’s why all man-made drugs have side effects
  7. Sekolah lebih awal : Agak mengejutkan, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa menyekolahkan anak lebih awal (pre school) dapat memicu reaksi autisme. Diperkirakan, bayi yang memiliki bakat autisme sebetulnya bisa sembuh / membaik dengan berada dalam lingkupan orang tuanya. Namun, karena justru dipindahkan ke lingkungan asing yang berbeda (sekolah playgroup / preschool), maka beberapa anak jadi mengalami shock, dan bakat autismenya menjadi muncul dengan sangat jelas.
    Untuk menghindari ini, para orang tua perlu memiliki kemampuan untuk mendeteksi bakat autisme pada anaknya secara dini. Jika ternyata ada terdeteksi, maka mungkin masa preschool-nya perlu dibimbing secara khusus oleh orang tua sendiri. Hal ini agar ketika masuk masa kanak-kanak maka gejala autismenya sudah hampir lenyap; dan sang anak jadi bisa menikmati masa kecilnya di sekolah dengan bahagia.
Dan mungkin saja masih ada banyak lagi berbagai potensi penyebab autisme yang akan ditemukan di masa depan, sejalan dengan terus berkembangnya pengetahuan di bidang ini.
Secara ringkas; gaya hidup modern memang sangat besar kontribusinya terhadap peningkatan kasus autisme. Salah satu bukti yang paling nyata adalah nyaris tidak adanya kasus autisme di masyarakat Amish.
Berbagai artikel yang membahas topik ini cenderung sangat sulit untuk dipahami karena menggunakan bahasa medis / akademis. Karena itu, artikel ini bertujuan untuk menjelaskannya dalam bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.
Sehingga selanjutnya diharapkan akan memudahkan para (calon) orang tua untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang soal ini.
NOTE : Artikel ini hanya bertujuan untuk mengenalkan Anda kepada berbagai potensi penyebab autisme.

sumber :http://localholic.multiply.com/journal/item/30/Apa_Itu_Autis_daN_apA_Penyebab_Autisme_
Read More... Apa Itu Autis daN apA Penyebab Autisme ?

Tips Bagi Orang Tua Merawat Anak Penderita Autis


   
Written by xjo   
Saturday, 07 July 2007 16:54
Terlihat asyik bermain-main dengankotak-kotak berwarna hijau, Ardian terlihat tidak berbeda dengan anak-anak lain yang sangat suka bermain, penuh energi dan tak kenal lelah. Namun jika didekati dengan dekat, Ardian terlihat beda dengan anak seumurnya. Di umur yang mendekati usia enam tahun ia masih belum jelas benar dalam berbicara, jikapun berbicara ucapan yang keluar sangat cepat sehingga sulit dimengerti orang lain.
Saat dilahirkan Ardian sama seperti bayi lainnya, normal dan sehat. Tapi sejak usia sekitar sembilan bulan Ardian seperti terhenti perkembangan dalam berbicara. Ia tidak lagi bisa mengucapkan kata-kata pendek seperti Pa, Bu, Mam, ia terlihat lebih diam. Bahkan Ardian pun tak memberi respons dalam permainan yang biasa dimainkan bersama sang ibu.
Pemicu Autis.
Beberapa pemicu timbulnya gangguan ini antara lain:  Gangguan pada otak. Gangguan di otak bisa diungkapkan menjadi salah satu pemicu tersebut. Pola pertumbuhan otak dan  neurotransmiter berbeda dengan anak normal.
Kompleksitas gangguan metabolisme tubuh ikut menyumbang munculnya  problem autistik ini. Ini dipengaruhi alergi makanan, kekebalan tubuh rendah, serta kadar logam (mercury) yang tinggi dalam  tubuh. Faktor genetik, biologis, maupun lingkungan bisa turut memicu seorang anak menjadi autis.
Ciri-ciri Penderita Autis
Semakin banyak anakanak penderita autis membuat usaha membedah gejala autisme menjadi tak terelakkan. Setidaknya, ada  enam gejala yang terdiagnosis dari seorang anak sebelum divonis menyandang autis. Enam gejala dimaksud merupakan terjemahan dari tiga ciri utama gangguan autistik. Pertama, gangguan kualitatif pada interaksi sosial. Kedua, gangguan kualitatif  pada komunikasi. Ketiga, perilaku dan minat yang terbatas.
Cara Tepat Merawat Anak Autis
Beberapa hal yang harus dilakukan  orang tua yang anaknya mengalami autis:
Konsultasi dan Penanganan. Kalau Anda merasa anak Anda “berbeda” dalam  pertumbuhannya dengan anak lain, segera konsultasikan ke dokter atau psikolog. Semakin cepat ditangani, semakin baik.
Diet.  Untuk anak yang terkena autis, orang tua bisa membantunya dengan cara diet.
Terapi.Terapi bisa menjadi obat penyembuhan  utis. Saat ini ada lima penanganan yang populer. Pertama, penanganan biomedis. Kedua, medikamentosa.  Ketiga, terapi sensory integration. Keempat, terapi ABA. Kelima, pendidikan khusus.
Gali Informasi Sebanyakbanyaknya.  Cari  informasi mengenai autis sebanyak-banyaknya, bisa melalui bukubuku, internet atau literatur lainnya.
Ikut dalam Kelompok atau Komunitas. Buatlah suatu komunitas bagi orang tua yang mempunyai anak dalam keadaan autis. Dari sekadar berbagi cerita,  para orang tua yang anaknya autis bisa menambah pengetahuan, pengalaman dan informasi.
Jangan Menyerah. Berusahalah  terus dalam menyembuhkan anak.Jangan pernah menyerah dan selalu berpikir positif untuk kesembuhan anak Anda.
Kasih  Sayang. Jangan pernah berkurang dalam mencurahkan kasih sayang pada anak autis.
Penanganan Kesulitan Makan Penyandang  Autis
Asupan makanan menjadi satu hal yang sangat penting saat merawat anak penderita autis. Langkah yang perlu dilakukan pada penatalaksanaan kesulitan makan pada anak autis:
  1. Pastikan apakah betul anak mengalami kesulitan makan.
  2. Cari  penyebab kesulitan makanan pada anak.
  3. Identifikasi adakah komplikasi yang terjadi.
  4. Pemberian pengobatan terhadap penyebab.
  5. Bila penyebabnya gangguan saluran cerna (seperti alergi, intoleransi atau coeliac), hindari makanan tertentu yang menjadi penyebab gangguan.
  6. Bila terdapat kesulitan makan yang berkepanjangan lebih dari dua minggu sebaiknya harus segera berkonsultasi dengan  dokter keluarga atau dokter anak yang biasa merawat. 
sumber : http://www.ners-indonesia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=45:merawat-anak-autis&catid=1:latest-news&Itemid=50
Read More... Tips Bagi Orang Tua Merawat Anak Penderita Autis

PENYEBAB ANAK MENJADI PENDERITA AUTISME ( ADD, ADHD, ASPERGER)

 
Suatu fenomena aneh terjadi saat ini, dimana banyak anak-anak jaman sekarang menderita autisme (add- attention defisit disorder, adhd-attention defisit hyperaktive disorder... berdasarkan banyak informasi yang saya peroleh, baik dari media maupun orangtua penderita langsung, maka saya mencoba memberikan masukan tentang faktor penyebabnya, memang masih harus dibutuhkan penelitian dari para ahli lebih lanjut tentang sahih atau tidak sahihnya faktor penyebab ini.
Faktor-Faktor Penyebab Anak menjadi penderita Autisme ( ADD, ADHD, Asperger):
 
1.Tambalan gigi ibu hamil
KADAR TIMBAL TINGGI
Banyak dari anak penderita add/adhd memiliki kadar timbal yang lebih banyak dari anak-anak lain yang menyebabkan berubahnya susunan dan fungsi sel otak.
hal itu dipengaruhi karena kandungan timah/ logam yang ada dalam tambalan gigi si ibu, memang tidak semuanya tambalan gigi memakai unsur logam tapi hal itu
perlu ditanyakan kepada dokter gigi yang bersangkutan.
 
2. KAndungan Nutrisi dalam SUSU - AHA, DAH, FOLAT dan unsur lain...
Memang sepertinya kita ingin bayi kita pintar dan sehat... tapi ada penelitian yang mengatakan bahwa kandungan ini malah memicu terjadinya perubahan sel dalam otak anak tersebut. Bukannya anak kita malah jadi tidak boleh minum susu, tapi diperhatikan dulu apakah memang ada kegunaannya susu-susu mahal itu.
 
3. Kandungan CO2 dalam udara
Bagi para ibu hamil dan menyusui disarankan untuk memakai masker atau setidaknya menutup hidung ketika memasuki kawasan berpolusi, di belakang angkot atau kalau ada motornya ary thok lewat... hehehe...
 
4. PRODUK KOSMETIK PEMUTIH WAJAH DAN KULIT segala jenis
Maaf kepada pencinta kulit putih tapi pucat... hehehe.... dalam kosmetik mu pasti ada mercury nya walaupun itu kadarnya 0,00001 persen, jangan lansung percaya produk, lihat dan teliti. Lha daripada anak lahir menjadi penderita autisme...aku sudah ingatkan lho ya...
 
5. KADAR STRESS Ibu yang mengandung
Hendaknya kadar stress dapat dijaga. Tugas besar para suami untuk SIAGA- Siap Antar Jaga... hehehe...
 
6. Pola makan dan kebiasaan makan yang buruk
Bukan saya ingin mengajari, tapi bukankah menjadi ibu adalah dambaan setiap wanita? merasa beruntunglah dan bersyukur akan kehidupan baru itu...
 
7. Kesalahan Pola Asuh Anak
Ini bisa dilihat di metro tv tiap minggu apa ya... Nanny 911 ... lihatlah bagaimana kesalahan pola asuh orangtua
menjadikan anak menjadi liarr ( pinjam kata2 jf ) dan suka menentang ( pinjem kata-kata hai2) orang tua , bagaimana anak akan mendengarkan
guru di sekolah jika di rumah saja sudah tidak bisa diatur, tidak ada disiplin dan semaunya sendiri...
 
8. Keterlambatan Terapi
Orangtua menganggap anaknya normal-normal saja dan tidak mau mendengar keluhan guru tentang anaknya. Merasa malu jika anaknya harus diterapi padahal hal itu
sangat dibutuhkan oleh si anak.

sumber :http://www.sabdaspace.org/penyebab_anak_menjadi_penderita_autisme_cacat_otak_add_adhd_asperger_hyperaktive
Read More... PENYEBAB ANAK MENJADI PENDERITA AUTISME ( ADD, ADHD, ASPERGER)

Kamis, 02 Desember 2010

PENDIDIKAN LUAR BIASA

 Pengertian Pendidikan Luar Biasa Dalam Encyclopedia of Disability (2006:257) tentang pendidikan luar biasa dikemukakan sebagai berikut: “Special education means specifically designed instruction to meet the unique needs of a child with disability”. Pendidikan luar biasa berarti pembelajaran yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak dengan kelainan.

Ketika seorang anak diidentifikasi mempunyai kelainan, pendidikan luar biasa sewaktu-waktu diperlukan. Hal itu dikemukakan karena siswa penyandang cacat tidak secara otomatis memerlukan pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa akan sesuai hanya apabila kebutuhan siswa tidak dapat diakomodasi dalam program pendidikan umum. Singkat kata, pendidikan luar biasa adalah program pembelajaran yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari individu siswa. Mungkin dia memerlukan penggunaan bahan-bahan, peralatan, layanan, dan/atau strategi mengajar yang khusus. Sebagai contoh, seorang anak yang kurang lihat memerlukan buku yang hurufnya diperbesar; seorang siswa dengan cacat fisik mungkin memerlukan kursi dan meja belajar yang dirancang khusus; seorang siswa dengan kesulitan belajar mungkin memerlukan waktu tambahan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Contoh yang lain, seorang siswa dengan kelainan pada aspek kognitifnya mungkin akan memperolah keuntungan dari pembelajaran kooperatif yang diberikan oleh satu atau beberapa guru umum bersama-sama dengan guru pendidikan luar biasa. Pendidikan luar biasa merupakan salah satu komponen dalam salah satu sistem pemberian layanan yang kompleks dalam membantu individu untuk mencapai potensinya secara maksimal.


Pendidikan luar biasa diibaratkan sebagai sebuah kendaraan dimana siswa penyandang cacat, meskipun berada di sekolah umum, diberi garansi untuk mendapatkan pendidikan yang secara khusus dirancang untuk membantu mereka mencapai potensi maksimalnya.


Pendidikan luar biasa tidak dibatasi oleh tempat khusus. Pemikiran kontemporer menyarankan bahwa layanan sebaiknya diberikan di lingkungan yang lebih alamiah dan normal yang sesuai dengan kebutuhan anak. Seting seperti itu bisa dilakukan dalam bentuk program layanan di rumah bagi anak-anak prasekolah penyandang cacat, kelas khusus di sekolah umum, atau sekolah khusus untuk siswa-siswa yang gifted dan berbakat. Pendidikan luar biasa bisa diberikan di kelas-kelas pendidikan umum.


Individu-individu penyandang cacat hendaknya dipandang sebagai individu yang sama bukannya berbeda dari teman-teman sebaya lainnya. Juga harus selalu diingat, bahwa pandanglah mereka sebagai pribadi bukan kecacatannya, dan pusatkan perhatian pada apa yang dapat mereka lakukan daripada pada apa yang tidak dapat mereka lakukan.
Read More... PENDIDIKAN LUAR BIASA